YSE: Road Show Pembelajaran Budaya Bugis Di Bone, Soppeng & Wajo

Yayasan Sulapa Eppae (YSE) melanjutkan road show Pembelajaran Budaya Bugis, di hari kedua kegiatan berlanjut ke Kabupaten Wajo pada 13 Mei 2025, bertempat di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Wajo. Acara ini dihadiri oleh sekitar 130 peserta, terdiri dari guru-guru SD dan SMP perwakilan sekolah di Wajo.
Pada pembukaan acara, Ketua Yayasan Sulapa Eppae, Jamal Andi, S.Sos., M.Si., menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam Gerakan Pemajuan Kebudayaan Bugis.

Ia juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap penurunan nilai-nilai budaya di kalangan generasi muda. Jamal menjelaskan bahwa Yayasan telah merintis pendirian Sekolah Budaya Bugis La Tiringeng to Taba di Wajo sejak 2017, dengan dukungan dari Dana Indonesiana yang diberikan oleh Kementerian Kebudayaan.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Wajo, dr. H. Baso Rahmanuddin, yang memberikan apresiasi kepada Yayasan Sulapa Eppae atas komitmennya dalam memajukan budaya di daerah tersebut. Ia menyoroti pentingnya Perda Kabupaten Wajo No 13 Tahun 2021 tentang Pemajuan Kebudayaan Daerah sebagai landasan bagi program dan kegiatan di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
Hadir sebagai narasumber adalah Dr. H. Ajiep Padindang, SE., MM., Ketua Dewan Pembina Yayasan Sulapa Eppae, serta Dr. H. Alamsyah, M.Si., Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wajo. Narasumber lainnya dari Tim Pengajar SBB La Tiringeng To Taba Tahun 2025, materi Bahasa dan Sastra Bugis disajikan oleh Suryananegsih, S.Pd., dan Muhammada Aldi, S.Pd., materi Adat Istiadat Masyarakat Bugis disajikan oleh Baso Irfandi, S.Pd., dan Abdul Haris, S.Pd., materi Tradisi Masyarakat Bugis disajikan oleh Darnisa, S.Pd., Gr., Hadinda, S.Pd., dan materi Sejarah Budaya Bugois Wajo disajikan oleh Andi Tenri Bali Baso, SS., M.Hum., dan Gusman, S.Pd., MM.

Diskusi kelompok diadakan setelah penyajian materi, mencakup tema Bahasa dan Sastra Bugis, Adat Istiadat, Tradisi Masyarakat, dan Sejarah Budaya Bugis.
Di penghujung acara, dibahas persiapan Festival Budaya Serumpun Bugis (SEMPUGI) Tahun 2025. Ajiep Padindang berharap para guru, terutama pengelola SBB La Tiringeng To Taba, terus menghidupkan gerakan pembelajaran budaya Bugis dan membangun jaringan dengan stakeholder kebudayaan.
“Gerakan ini harus berjalan secara simultan dan massif,” tutup Dr.H. Ajiep Padindang, SE, MM, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi Kajian Ketatanegaraan MPR RI.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *