Yayasan Sulapa Eppae Menyusun Master Plan Kegiatan Gerakan Pembelajaran Budaya Bugis di SulSel

Era globalisasi dan era digital yang saat ini terjadi di seluruh dunia tidak terkecuali di Indonesia, dirasakan telah membawa dampak budaya lokal semakin pudar dan tergerus. Budaya Bugis termasuk budaya yang semakin memudar di kalangan masyarakat Bugis. Boleh dikatakan generasi muda Bugis semakin asing dengan budayanya sendiri.

Fenomena ini dapat terlihat dari prilaku generasi muda semakin jauh dari nilai- nilai budaya lokal yang ada di Sulawesi Selatan, penutur bahasa lokal semakin tidak digemari, sastra daerah menjadi dikucilkan serta tradisi lokal masyarakat cenderung tidak terpakai lagi, akibat semakin pesatnya budaya dari luar yang masuk dari berbagai media yang cenderung mempengaruhi gayaberpikir dan prilaku masyarakat, khususnya generasi muda.

Kegelisahan melihat fenomena tersebut membuat Pengurus Yayasan Sulapa Eppae intens melakukan kajian dan diskusi bersama tokoh budaya dan aktifis kesenian di Sulawesi Selatan membawa pada suatu kesimpulan bahwa harus dilakukan suatu Gerakan Pembelajaran Budaya Bugis di Sulawesi Selatan. untuk membangkitkan kembali budaya lokal di Sulawesi Selatan sebagai bagian dari Budaya Indonesia yang dimulai dari siswa, mahasiswa dan masyarakat umum.

Tahun 2024 Yayasan Sulapa Eppae bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Rwpublik Indonesia melalui Pendanaan Dana Abadi Kebudayaan Tahun 2024 Kategori Dukungan Institusional melalui LPDP Kemnterian Keuangan RI, Kegiatan Gerakan Pembelajaran Budaya Bugis di Sulawesi Selatan menjadi usulan kegiatan yang disepakti oleh kedua belah pihak.

Agar Kegiatan Gerakan Pembelajaran Budaya Bugis di Sulsel dapat berjalan baik, terarah dan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, maka salah satu tahapan awal kegiatan melalui Penyusunan Master Plan (Rencana Induk/Rencana Aksi) Pembelajaran Budaya Bugis di Sulawesi Selatan. Penyusunan master plan ini bertujuan adanya gambaran secara komprehensip tentang rencana kegiatan yang akan dilakukan selama program/kegiatan ini berlangsung (10 Bulan) yang terurai secara terstruktur dan terarah sehingga menjadi rujukan Panitia Pelaksana dalam menginplementasikan kegiatan ini. Sedangkan tujuannyaadalah tersusunnya konsep implementasi kegiatan secara tertulis yang efektif dan efisein serta berdampak positif. Sedangkan hasil yang diharapkan dari penyusunan Master Plan adalah lahirnya Rencana Induk Kegiatan Gerakan Pembelajaran Budaya Bugis di Sulawesi Selatan, sehingga akan berdampak realisasi kegiatan menjadi lebih terarah, terukur, efektif, efisen dan implementatif.

Kegiatan ini dilaksanakan di Sekretariat Yayasan Sulapa Eppae di Kota Makassar, pada tanggal 14 Desember 2024. Dihadiri 8 (delapan) orang yaitu Unsur Pembina Yayasan Sulapa Eppae oleh Dr. H. Ajiep Padindang, SE, MM. Unsur Pengurus Yayasan Sulapa Eppae oleh Jamal Andi dan Unsur Panitia Pelaksana yaitu Alpian Abdullah, Andi Putera Pratama, Abdul Gaffar, Andi Rezky Maruddani, Hamzah Ali Ramli dan Rachim Kallo.

Hasil dari pemaparan konsep dan diskusi yang mendalam peserta rapat akhirnya melahirkan Konsep Master Plan Kegiatan Gerakan Pembelajaran Budaya Bugis di Sulawesi Selatan yang terurai dalam 5 (lima) Indikator Program dan 16 Kegiatan selama 10 (sepuluh) bulan terhitung mulai Bulan Desember 2024 sampai dengan November 2025. Secara sederhana gambaran tentang Master Plan Kegiatan diuraikan dalam gambar berikut: