Kongres Kebudayaan Sulsel 2023 secara resmi digelar, Sabtu (24/6) di Gedung Mulo, dengan mengusung tema “Pemajuan Kebudayaan Menuju Indonesia Emas 2045”.
Ketua Panitia Andi Abubakar Hamid menyampaikan bahwa Kongres Kebudayaan Sulsel 2023 ini adalah kerjasama antara LAPAKKSS dan Yayasan Sulapa Appa dan Balai Senator dan ini merupakan gagasan dari Dr. Ajiep Padindang.
Pemprov Sulsel
“Kegiatan ini terselenggara melalui proses dari dialog-dialog kebudayaan yang kemudian mengerucut menjadi Kongres Kebudayaan Sulsel 2023,” ungkapnya.
Sementara itu, inisiator dan penanggungjawab Kongres Kebudayaan Sulsel 2023 Ajiep Padindang dalam orasi kebudayaannya menyampaikan bahwa ia melempar gagasan kongres kebudayaan sebagai jawaban atas keluhan budayawan dan seniman karena rendahnya atensi pemerintah pusat terlebih pemerintah daerah di Sulawesi Selatan.
“Kongres Kebudayaan Sulsel 2023 ini, dimaksudkan sebagai tahapan memantapkan kerangka menuju Indonesia emas 2045, sebab akan tersusun RPJPN (PPHN), 2025-2045 yang tentunya akan menjadi dasar kepala daerah (Gubernur dan Bupati), hasil PILKADA Serentak, November 2024, dalam menyusun RPJPD, 2025-2045,” ungkapnya.
“Gagasan ini semakin diperkuat dalam acara Interaksi Budaya Akhir Tahun 2022 di Baruga Benteng Somba Opu Makassar, 28 Desember 2022 lalu, dimana ini melahirkan rekomendasi yang mengharapkan DPD RI perlu mendorong pemerintah untuk melaksanakan Kongres Kebudayaan Nusantara pada tingkat nasional yang didahului dengan Kongres Kebudayaan di Sulawesi Selatan tahun 2023 ini,” terang Ajiep Padindang yang juga sastrawan dan budayawan ini.
Kongres kebudayaan ini, lanjut Ajiep diharapkan menghasilkan keputusan tentang perlunya gerakan bersama pemajuan kebudayaan dan perlunya Perda pemajuan kebudayaan di Sulawesi Selatan sebagai payung hukum yang kuat untuk perlindungan dan pemajuan budaya lokal sesuai amanat Undang-Undang No. 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.
“Tentu dalam rangka menindak lanjuti rekomendasi Interaksi budaya Akhir Tahun 2022, pada tanggal 2 Januari 2023 di kawasan Barombong Kab. Gowa lalu dalam acara silaturahmi budayawan dan seniman yang tergabung dalam Lembaga Pengembangan Kesenian dan Kebudayaan Sulawesi Selatan (LAPAKKS), disepakati untuk segera melaksanakan Kongres Kebudayaan Sulawesi Selatan Tahun 2023,” tutur Ajiep Padindang anggota DPD RI ini.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Sulawesi Selatan Asriady Sulaiman dalam sambutannya menyampaikan bahwa permohonan maaf dari Gubernur Sulsel yang saat ini menunaikan ibadah haji.
Menurutnya, ide dan gagasan ini di ruang Mulo Mini Hall yang kecil ini, bisa menjadikan gagasan.
Ia juga menyampaikan apresiasinya kepada Ketua DPRD yang hadir dan kegiatan ini merupakan giat dari niat luhur yang yang diidamkan para budayawan seniman dan sebagainya itu dapat segera kita wujudkan sebagai bagian dari kebudayaan bangsa Indonesia.
“Kebudayaan adalah kekayaan yang tidak ternilai harganya untuk itu sudah sepatutnya seluruh komponen masyarakat di Sulawesi Selatan melakukan upaya-upaya untuk melindungi memajukan mengembangkan dan memanfaatkan Kebudayaan sebagai bentuk upaya ketahanan budaya sekaligus untuk mewujudkan tujuan nasional serta mempengaruhi perkembangan kebudayaan dunia dengan melestarikan kebudayaan bangsa sehingga membutuhkan peran yang aktif dan inisiasi dari masyarakat luas masyarakat sebagai pemilik budaya,” tuturnya.
“Dengan merumuskan strategi pengembangan budaya dan solusi pemecahan sehingga tantangan akibat globalisasi dan modernisasi dan kemajuan teknologi digital dapat kita sandingkan bersama dengan kemajuan kebudayaan. Kita ketahui betapa besar penganggaran untuk budaya, namun hanya sedikit yang nyantol di Sulawesi Selatan karena itu Itulah salah satu caranya adalah dengan melahirkan produk hukum terkait dengan pemajuan kebudayaan sehingga yang sedikit tadi yang disampaikan oleh Kak Ajiep bisa nyantol lebih besar di Sulawesi Selatan,” tambahnya.